Rabu, 04 April 2012


Pendidikan Kewarganegaraan

1.   A) Rasa Hormat dan Tanggung Jawab
Rasa hormat merupakan kemampuan untuk melihat serta merayakan nilai di dalam diri kita dan orang lain. Butuh emosi, kognitif, serta kematangan sosial. Membangun rasa menghormati adalah tantangan seumur hidup, namun prosesnya dimulai sejak dini.
Contoh: Manusia itu termasuk manusia sosial yang membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi sehingga menimbulkan interaksi yang kuat antar sesama.Bagi yang muda harus memiliki rasa hormat terhadap orang yang lebih tua dari kita.sikap saling hormat harus ditanam sejak dini hingga dewasa memahami makna dari rasa hormat sesama individu.
Tanggung Jawab merupakan siap menerima kewajiban atau tugas. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Contoh: Sebagai seorang anak kita mempunyai tanggung jawab untuk belajar dan melaksanakan aturan-aturan yang dibuat oleh orang tua.Pengorbanan seorang ayah lebih besar untuk mencapai kebutuhan keluarga sehingga tanggung jawab seorang anak tidak sebanding dengan pengorbanan orang tua selama ini.

B) Bersikap Kritis
Sikap kritis terhadap sesuatu yang dihadapi harus diimbangi dengan perilaku yang santun. Percuma kita berpikir kritis jika tidak diimbangi dengan perilaku yang santun. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yangvalid (sah) serta argument yang akurat  Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial, budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan supra-empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditujukan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yng bertanggung jawab terhadap apa yang dikritisi.

C) Membuka Diskusi dan Dialog
Dalam setiap mengambil keputusan hendaknya membuka diskusi atau berdialog antarsesama kelompok yang bersangkutan sehingga menghindar dari kesalahpahaman yang berbeda. Setiap orang memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Dengan berdiskusi biasa dapat mengambil kesimpulan yang berbeda yang dapat digabungkan menjadi suatu keputusan tersebut.
Contoh: Hasil kenaikan BBM menimbulkan ketidakcocokan antara pemerintah dengan rakyat karena tidak adanya dialog antara pemerintah dengan rakyat. Hanya saja pemerintah yang mengetahui masalah yang ada pada negara kita ini. Sehingga rakyat Indonesia berdemokrasi karena ketidaksetujuan mereka menaikan BBM yang akan menyusahkan rakyat kecil.

D) Bersifat Terbuka
Setiap negara berhak untuk terbuka dalam hal apapun, karena bertujuan untuk mengkritik dan memberi saran agar dapat terwujudnya keharmonisan dalam negara ini. Tidak hanya pemerintah yang boleh terbuka sesamanya,namun masyarakat boleh ikutserta dalam keterbukaan masalah-masalah pokok yang ada.
Contoh:Dalam Bersifat terbuka contoh kasus yang dapat diambil adalah apabila dalam sistem pemerintahan setiap kebijkan yang dibuat pemerintah haruslah bersifat terbuka, agar dalam hal ini seluruh elemen masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi dan apa kebijakkan-kebijakkan yang telah dibuat oleh pemerintah

E) Rasional
Rasional dapat diterima oleh akal dan pikiran dapat ditalar sesuai dengan kemampuan otak.Hal-hal yang rasional adalah suatu hal yang di dalam prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada.Biasanya kata rasional ditujukan untuk suatu hal atau kegiatan yang masuk diakal dan diterima dengan baik oleh masyarakat .
Contoh:Seseorang diberi hadiah karena sudah menolong orang lain sebagai tanda penghargaan terhadap orang tersebut.



F) Jujur
kejujuran dalam sebuah demokrasi tentunya yang paling penting dilaksanakan karena bagaimanapun juga itu adalah untuk kepentingan anak cucu ke depan.Pada akhirnya dengan sebuah kejujuran maka kita akan mendapatkan hasil yang jujur pula. Pemimpin yang jujur dan amanah tentunya didambakan semua masyarakat bukan sekedar pemimpin yang bisa pamer kekayaan dan kekuatan modal semata.
Contoh: Dalam pemilu daerah diadakan pemunutan suara melalui simpatik rakyat dalam memilih calon-calonnya. Hendaknya dalam permainan partai biasanya terpilih calon yang tidak memberikan suapan terhadap rakyat.Mencari simpatik dengan cara yang jujur melakukan penyuluhan disetiap tempat.


2. Visi dan Misi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
- Berorientasi ke depan
- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

- Visi dari pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi dalah merupakan sumber nilai dan pedoman bagi masyarakat dalam menghadap iperubahan zaman yang ditandai dengan perubaha moral masyarakat, oleh karena itu maka diimbangi juga dengan pengembangan kepribadian sesuai sila-sila pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan hal ini, maka pendidkan kewarganegaraan Indonesia apalagi dalam menghadapi kecenderungan global harus ditempati sebgai salah satu bagian kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui nilai pendidikan dasar.Dan tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa.